LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

PERCOBAAN 5
VISKOSITAS
BERBAGAI JENIS CAIRAN
OLEH
KELOMPOK 2
KELAS C
ARIEF
PRATAMA AVISHA (1407122976)
MAGGIE DARLENE LAUTAMA (1407113363)
ROHAYA (1407123782)
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan Percobaan
1.
Menerangkan arti viskositas suatu cairan
2.
Menggunakan alat penentuan viskositas dan berat
jenis untuk menentukan viskositas berbagai macam cairan.
3.
Mempelajari pengaruh suhu terhadap viskositas
cairan.
1.2
LandasanTeori
1.2.1 Viskositas
Viskositassuatuzatcairanmurniataularutanmerupakanindekshambatanalirancairan.Viskositasdapatdiukurdenganmengukurlajualirancairan,
yang melaluitabungberbentuksilinder. Cara inimerupakansalahsatucara yang paling
mudahdandapatdigunakanbaikuntukcairanmaupun gas
Viskositasmerupakanpengukurandariketahananfluida
yang diubahbaikdengantekananmaupuntegangan.Semakinrendahviskositassuatufluida,
semakinbesarjugapergerakandarifluidatersebut.Viskositasmenjelaskanketahanan
internal fluidauntukmengalirdanmungkindapatdipikirkansebagaipengukurandaripergeseranfluida.(Bird,
1993).
Viskositas (kekentalan) dapat diartikan sebagai suatu
gesekan didalam cairan zat cai. Kekentalan itulah maka diperlukan gaya untuk
menggerakkan suatu permukaan untuk melampaui suatu permukaan lainnya, jika
diantaranya ada larutan baik cairan maupun gas mempunyai kekentalan air lebih
besar daripada gas, sehingga zat cair dikatakan lebih kental daripada gas.
Viskositasadalahindekshambatanalirancairan.Viskositas
dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk
silinder. Viskositas ini juga disebut sebagai kekentalan suatu zat.
Jumlah volume cairan yang mengalir melalui pipa per satuan waktu. (Dudgale,
1986)
Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang
dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas
disperse koloid dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase disperse dengan
viskositas rendah, sedang sistem dispersi yang mengandung koloid-koloid linier
viskositasnya lebih tinggi. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan
refleksi derajat solvasi dari partikel (Respati, 1981).
Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperature,
maka viskositas cairan justru akan menurun jika temperature dinaikkan.
Fluiditas dari suatu cairan yang merupakan kelebihan dari viskositas akan
meningkat dengan makin tingginya suhu (Bird,1993).


Viskositas suatu zat dipengaruhi oleh
suhu. Untuk gas, viskositas meningkat dengan bertambahnya suhu. Sementara
viskositas zat cair akan menurun dengan naiknya suhu. Hubungan antara
viskositas dan suhu tampak pada persamaan Arrhenius.

Viskometer kapiler yang paling banyak
digunakan adalah viskometer oswald. Viskositas cairan yang mengalir melalui
kapiler dihitung berdasarkan hukum poiseuille, yaitu:

Dalam praktek seringkali viskositas
ditentukan secara relatif yaitu dengan membandingkan viskositas cairan yang
belum diketahui dengan viskositas absolut cairan baku pembanding (Yelmida,
2015).


Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk
mengalir daripada gas. Sehingga cairan mempunyai koefisien viskositas yang
lebih besar daripada gas. Viskositas gas bertamabah dengan naiknya suhu.
Koefisien gas pada tekanan tidak terlalu besar, tidak tergantung tekanan,
tetapi untuk cairan naik dengan naiknya tegangan.
Sifat dari fluida sejati adalah kom persibel, artinya
volume dan massa jenisnya akan berubah
bila diberikan tekanan. Selain itu juga fluida sejati mempunyai viskositas
yaitu gesekan didalam fluida, sedangkan dandalam anggapan fluida ideal semua
sifat – sifat ini diabaikan. (Victol, 1996).
Viskositas didalam zat cair disebabkan oleh gaya kohesi
antar molekul dan didalam gas disebabkan oleh pelanggaran – pelanggaran antar
molekul yang bergerak dengan cepat. Terutama dalam arus turbulent. Viskositas
ini naik dengan cepat sekali hampir berbanding lurus dengan pangkat tiga
kecepatannya. Makin besar kecepatannya, makin besar viskositasnya.
Viskositas zat cair lebih besar daripada gas. Viskositas
gas sedemikian kecilnya sehingga sering diabaikan. Viskositas fluida bergantung
kepada suhunya. Viskositas ini pada umumnya yaitu zat cair yang umunya
berkurang jika suhunya naik. Tetapi sebaliknya, viskositas gas lebih besar jika
suhunya naik. Lapisan – lapisan gas atau zat cair yang mengalir saling
berdesakan. Karena itu terdapat gaya gesek yang bersifat menahan aliran yang
besarnya tergantung dari kekentalan zat cair tersebut (Frank, 1988).
1.2.2 Cara-cara
penentuan viskositas
a.
Viskometer Ostwald
Pada viscometer Ostwald yang diukur adalah waktu yang
dibutuhkan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler
dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Pada percobaan
sebenarnya, sejumlah tertentu cairan (misalnya 10 cm3, bergantung
pada ukuran viscometer) dipipet kedalam viscometer. Cairan kemudian dihisap
melalui labu pengukur dari viscometer sampai permukaan cairan lebih tinggi
daripada batas a. cairan kemudian dibiarkan turun ketika permukaan cairan turun
melewati batas a, stopwatch mulai dinyalakan dan ketika cairan melewati tanda
batas b, stopwatch dimatikan. Jadi waktu yang dibutuhkan cairan untuk melalui
jarak antara a dan b dapat ditentukan. Tekanan ρ merupakan perbedaan antara kedua ujung
pipa U dan besarnya disesuaikan sebanding dengan berat jenis cairan
(Respati,1981).
b.
Viskometer hoppler
Pada viskometer ini yang diukur adalah waktu yang
dibutuhkan oleh sebuah bola logam untuk melewati cairan setinggi tertentu.
Suatu benda karena adanya gravitasi akan jatuh melalui medium yang
berviskositas (seperti cairan misalnya), dengan kecepatan yang semakin besar
sampai mencapai kecepatan maksimum. Kecepatanmaksimumakantercapaibilagravitasisamadenganfictional resistance medium (Frank,
1988)
c.
Viskometer cupand Bob
Prinsipkerjanyasampeldigeserdalamruanganantaradindingluar.Bobdandindingdalamdari
cup dimana bob masukpersisditengan-tengah. Kelemahan viscometer
iniadalahterjadinyaaliransumbat yang disebabkangesekan yang tinggidisepanjangkelilingbagian
tube sehinggamenyebabkanpenemuankonsentrasi.Penurunankonsentrasiinimenyebebkanbagiantengahzat
yang ditekankeluarmemadat.Hal inidisebutaliransumbat (Victol, 1996).
d. ViskometerCone and Plate
Cara
pemakaiannyaadalahsampel yang ditempatkan di tengah-tengahpapan,
kemudiandinaikkanhinggaposisidibawahkerucut.Kerucutdigerakkanoleh motor
denganbermacamkecepatandansampelnyadigeserdidalamruangsempitantarapapan yang
diamdankemudiankerucut yang berputar (Bird, 1993).
1.2.3 KonsepViskositas
Fluida, baikzatcairmaupunzat gas yang jenisnyaberbedamemilikitingkatkekentalan
yang berbeda.Viskositas alias
kekentalansebenarnyamerupakangayagesekanantaramolekul-molekul yang menyusunsuatufluida.
Jadimolekul-molekul yang membentuksuatufluidasalinggesek-menggesekketikafluidafluidatersebutmengalir.Padazatcair,
viskositasdisebabkankarenaadanyagayakohesi
(gayatarikmenarikantaramolekulsejenis). Sedangkandalamzat gas,
viskositasdisebabkanolehtumbukanantaramolekul (Bird, 1993).
Fluida yang lebihcairbiasanyalebihmudahmengalir, contohnya air.Sebaliknya,
fluida yang lebihkentalbiasanyalebihsulitmengalir, contohnyaminyakgoreng, oli,
madu, dan lain-lain. Hal ini bias dibuktikandenganmenuangkan air danminyak
goring diataslantai yang permukaannya miring. Pastihasilnya air
lebihcepatmengalirdaripadaminyakgorengatauoli. Tingkat
kekentalansuatufluida jugabergantungpadasuhu. Semakintinggisuhuzatcair,
semakinkurangkentalzatcairtersebut.Misalnyaketikaibumenggorengikandi dapur,
minyakgoreng yang awalnyakental,
berubahmenjadilebihcairketikadipanaskan.Sebaliknya, semakintinggisuhusuatuzat
gas, semakinkentalzat gas tersebut.
Perludiketahuibahwaviskositasataukekentalanhanyaadapadafluida rill (rill =
nyata). Fluida rill / nyataadalahfluida yang kitajumpaidalamkehidupansehari-hari,
seperti air sirup, oli, asapknalpot, danlainnya. Fluida rill
berbedadenganfluida ideal.Fluida ideal
sebenarnyatidakadadalamkehidupansehari-hari.Fluida ideal hanya model yang
digunakanuntukmembantukitadalammenganalisisaliranfluida(Victol, 1996).
Satuan system internasional (SI) untukkoefisienviskositasadalah Ns/m2 =
Pa.S (pascalsekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI
koifisienviskositasadalahdyn.s/cm2 = poise (p).
Viskositasjugaseringdinyatakandalamsentipolse (cp). 1 cp = 1/1000 p. satuan
poise digunakanuntukmengenangseorangIlmuwanPrancis, almarhum Jean Louis Marie
Poiseuille.
1 poise = 1 dyn. s/cm2 = 10-1 N.s/m2
Fluida adalah gugusan molukel yang
jarak pisahnya besar, dan kecil untuk zat cair. Jarak antar molukelnya itu
besar jika dibandingkan dengan garis tengah molukel itu. Molekul-molekul itu
tidak terikat pada suatu kisi, melainkan saling bergerak bebas terhadap
satu sama lain. Jadi kecepatan fluida atau massanya kecapatan volume tidak
mempunyai makna yang tepat sebab jumlah molekul yang menempati volume tertentu
terus menerus berubah (While, 1988).
Viskositas merupakan besaran yang harganya
tergantung terhadap suhu. Pada kebanyakan fluida cair, bila suhu naik maka viskositas
akan turun dan sebaliknya bila suhu turun maka viskositas akan naik (Victol, 1996).
Fluidadapatdigolongkankedalamcairanatau gas.Perbedaan-perbedaan utama antara cair dan gas adalah :
a. Cairan
praktis tidak kompersible, sedangkan
gas kompersible dan seringkali harus
diperlakukan demikian.
b. Cairan
mengisi volume tertentu dan mempunyai permukaan-permukaan bebas, sedangkan agar
dengan massa tertentu mengembang sampai mengisi seluruh bagian wadah tempatnya
(Frank, 1988).
1.2.4 Piknometer
Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau
densitas dari fluida. Berbagai macam fluida yang diukur massa jenisnya,
biasanya dalam praktikum yang diukur adalah massa jenis oli, minyak goreng, dan
lain-lain. Piknometer itu terdiri dari 3 bagian, yaitu tutup pikno, lubang,
gelas atau tabung ukur. Cara menghitung massa fluida yaitu dengan mengurangkan
massa pikno berisi fluida dengan massa pikno kosong. Kemudian di dapat data
massa dan volume fluida, sehingga tinggal menentukan nilai cho/massa jenis (ρ) fluida dengan persamaan = cho (ρ) = m/v (Whille, 1988).
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas :
1.
Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu
naik maka viskositas akan turun, dan begitu sebaliknya. Hal ini disebabkan
karena adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu
ditingkatkan dan menurun kekentalannya.
2.
Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan.
Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi
pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang
terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan
antar partikrl semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
3.
Berat molekul solute
Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute.
Karena dengan adanya solute yang berat akan menghambat atau member beban yang
berat pada cairan sehingga manaikkan viskositas.
4.
Tekanan
Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas
suatu caira
1.2.5 Etanol
Etanoldisebutjugaetilalkohol,
alkoholmurniataualkohol absolute.Etanoladalahsejeniscairan yang mudahmenguap,
mudahterbakardantakberwarna.Etanoltermasukkedalamalkoholrantaitunggaldenganrumuskimia
C2H5OH danrumusempiris C2H6O.Etanolbanyakdigunakansebagaipelarutberbahanbahan
– bahankimiadanjugalarutan organic lainnyasepertiasamasetat, aseton, benzene,
karbontetraklorida, kloroform, dietileter, etilenaglikol, gliserol,
nitrometana, piridinadan toluene.Etanol memiliki densitas
0,789 g/cm3 dan viskositasnya 1,200 cP pada suhu 20oC dan
titik didihnya 78,4oC (Fessenden, 1982).
1.2.6 EtilAsetat
Etilasetatadalahsenyawaorganikdenganrumuskimia
C4H8O2 yang memilikidensitassebesar 0,897 g/cm3dantitikdidih
77,1oC. Senyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat.
Senyawa ini berbentuk cairan tak berwarna dengan aroma yang khas. Etil asetat
merupakan pelarut polar yang mudah menguap, tidak beracun dan tidak
higroskopis. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi, namun senyawa
ini tidak stabil dalam air yannng mengandung asam atau basa
BAB II
METODOLOGI
PERCOBAAN
2.1 Alat
1.
ViskometerOswald
2.
Piknometer 5 ml
3.
Corongkaca
4.
Water
bath
5.
Termometer
6.
Gelaspiala 50 ml
7.
Pipettetes
8.
Penyedot pipet volume
9.
Stop watch
10.
Neracaanalitik
2.2 Bahan
1.
Aquades
2.
Etanol
3. EtilAsetat
2.3 Prosedurpercobaan
2.3.1 Menentukan
Viskositas Berbagai Jenis Cairan
1.
Cairan
yang akan ditentukan viskositasnya harus bebasdaripartikel – partikel yang
nantinyaakanmenyumbatkapileralat.
2.
Ambilcairan
yang akanditentukanviskositasnyasebanyak yang diperlukan.
3.
Tuang
cairan yang akanditentukanviskositasnyakedalamkapileralat (viskometer) sampai volume cairannyamencapaisetengahdari
volume silinder (dalamalatviskometer).
4.
Kemudian
cairantersebutdisedotdenganmenggunakanpenyedot pipet volume
sampaibatasataskapileralat, dantutupbagianatasdariviskometer agar
cairannyatidakkembalikebawahlagi.
5.
Lepaskan
penutupdaritabungviskometersampaicairannyaturunmelewatibatasdanmemasukikapileralat
yang berbentuk bola.
6.
Sambil
dilakukan penghitunganefflux timedenganstop
watchdanmembiarkancairanturunmelaluikapileralat.
7.
Perhitunganefflux time dimulaiketikacairantersebutturunmelewatibataspadaviskometer
yang ditandaidengangaris.
8.
Kemudianhitungkinematic viscositysampeldenganmengalirkanefflux timedengankonstantaviskosimeter
(0,000953 mm2/detik2)
9.
Ukur
suhu berbagaijeniscairan yang akanditentukanviskositasnyadengantermometer.
Kemudian lakukan pengujian viskositas berbagaijeniscairandengansuhu 28oC,
40o C, dan 60oC
10. Kemudian tentukan berat jenis
setiapcairansampelpadasuhutertentumenggunakanpiknometer.
2.3.2 PenentuanBeratJenis (ρ)
BerbagaiMacamCairan
1.
Petamatimbangberatpiknometer
yang kosongdanbersihpadaneracaanalitik. Volume piknometerdiketahui : 10 ml.
2.
Kemudianisicairan
yang akanditentukanberatjenisnyakedalampiknometersampaipenuh.
Pasangtutupkapilerdenganhati-hati, janganadaronggaudaradalampiknometer.
Bersihkanbagianluarpiknometersampaibenar-benarbersihdankering.
3.
Timbang
kembalipiknometer yang telahberisicairan yang
akanditentukanberatjenisnyapadaneracaanalitik.
BAB III
HASIL DAN DISKUSI
3.1 Hasil
Pengamatan
3.1.1 Menentukan
Viskositas Berbagai Jenis Cairan
Tabel 3.1 Menentukan viskositas
berbagai jenis cairan
No.
|
Larutan
|
Efflux Time
|
Kinematik Viscosity
|
1
|
Air Kran
|
5.8 s
|
5.52 × 10-3
|
2
|
Etanol
|
6.75 s
|
5.11 × 10-3
|
3
|
EtilAsetat
|
2.8 s
|
2.37 × 10-3
|
3.1.2 PenentuanBeratJenis (ρ) BerbagaiJeniscairan
Volume
piknometer : 5 ml
Beratpiknometerkosong : 12.06 gram
Tabel
3.2penentuanberat(ρ) berbagaimacamcairan
No
|
Larutan
|
![]() |
1
|
Air Kran
|
1.027 gr/ ml
|
2
|
Etanol
|
0.854 gr/ ml
|
3
|
EtilAsetat
|
0.954 gr/ ml
|
3.2 Pembahasan
3.2.1 MenentukanViskositasBerbagaiJenisCairan
Viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu suhu, viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika
suhu naik maka viskositas akan turun dan begitu pula sebaliknya. Hal ini
disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat
apabila suhu ditingkatkan dan menurunkan kekentalannya. Konsentrasi larutan,
viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan
volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin
tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula. Berat molekul solute, viskositas
berbanding lurus dengan berat molukel solute, karena dengan adanya solute yang
berat akan menghambat atau memberi beban yang berat pada cairan sehingga
menaikkan viskositasnya. Tekanan, akan bertambah jika nilai dari viskositas itu
bertambah. Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu zat cair.
Pada viscometer Ostwald yang diukuradalahwaktu yang
dibutuhkanolehsejumlahtertentu cairn untukmengalirmelaluipipakapilerdengangaya
yang disebabkanolehberatcairanitusendiri. Berdasarkan hokum HeagenPoiseuille :
ŋ = cpr4t/(8VL) P = pgh = πpr4pgh/(8VL).
Dimana p = tekananhidrostatis, r = jari-jarikapiler, t=
waktualirzatcairsebanyak volume V denganbedatinggi h, L = panjangkapiler.
Untukair :ŋair = πpr4 ta. Pa.g.h / (8VL)
secaraumumberlakuŋx = πpr4txpxgh / (8VL). Jika air
digunakansebagaipembandingmakaŋx/ ŋair = txpx/tapa (Tim Kimia
Fisik, 2010 ).
Secarateoritisbilamengikutiliteratur,
viskositasEtanolakanlebihbesardaripadaviskositas Air krandanEtilAsetat. Dari
hasilpercobaan, viskositas Air kranlebihbesardaripadaetanoldanetilasetat,
seharusnyaviskositas air kranlebihkecildaripadaetanol. Hal dikarenakanterdapatbeberapa
factor kesalahanpadapercobaanyaitualat- alat yang
kurangbersihsehinggadidapathasil yang
kurangmaksimalbegitujugapadapenggunaan
stopwatch yang kurangtepatsehinggahasipunkurangmaksimal.
Padapercobaan yang
dilakukandenganmenggunakantigalarutanyaitu Air kran, Etanol,
EtilAsetat.Didalampiknometer
volumemasing- masinglarutan 5 ml makadidapatkanberatjenismasing-
masinglarutantersebut. Air kran 1.072 gr/ ml, Etanol 0.854 gr/ ml, EtilAsetat
0.954 gr/ ml.
daritigalarutantersebutterlihatjelasbahwaberatjenistertinggiadalah air kranada
yang paling rendahetanol.Ketigadensitashasildaripercobaanmemilikinilaidensitas
yang lebihbesardaripadadensitas literature yaituDensitas Air kran 1.05 gr/ ml,
Etanol 0.789 gr/ ml, etilasetat 0.89 gr/ ml.
tetapiperbedaandensitasliteraturdenganhasilpercobaantidakjauhberbeda. Hal yang
menyebabkanperbedaanhasil yang diperolehdenganliteratur,
dapatdisebabkanbeberapafaktoryaitukurangakuratnyapadasaatpenimbangandenganneracaanalitik,
karenapadatingkatketelitianneracaanalitiktidakterlalutinggihalinidisebabkanolehketikapenimbangan,
neracaanalitiktidakmenunjukkanberat yang
konstankarenadipengaruhiolehudarasehinggamenimbulkanperbedaanhasil yang
diperolehdarihasilpercobaanbiladibandingkandenganliteratur.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dari
percobaan didapat kinematik viscosity air kran 5.52 × 10-3 ,
Etanol 5.11 × 10-3 , Etil Asetat 2.37 × 10-3 .
2. Berat
jenis (ρ) Air kran 1.072 gr/
ml, Etanol 0.854gr/ ml, EtilAsetat 0.954 gr/ ml.
4.2 Saran
1.
Penggunaan
stopwatch harusteliti agar hasil yang didapatlebihakurat.
2. Kebersihan
alat diperhatikan, karna kebersihan alat berpengaruh dalam percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Bird,
Tony. 1993. Kimia FisikUntukUniversitas. Jakarta : PT
Gramedia.
Dudgale. 1986. Mekanika Fluida Edisi
3. Jakarta : Erlangga.
Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta
: Erlangga.
Frank, M. 1988. Mekanika Fluida
edisi ke-2 jilid I. Jakarta : Erlangga.
Respati, H. 1981. Kimia Dasar
Terapan Modern. Jakarta : Erlangga.
Victol, L. 1996. Mekanika Fluida
Edisi Delapan jilid I. Jakarta : Erlangga.
Yelmida. 2015. Penuntun
Praktikum Kimia Fisika. Pekanbaru : Universitas Riau.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN

1.
Air Kran


= 1.072 gram/ ml
2. Etanol


= 0.854 gram/ ml
3. Etil
Asetat


= 0.954 gram/ ml
LAMPIRAN
TUGAS
1.
Sebagaicairanpembandingdigunakanaquadest.
Tentukanterlebihdahuluviskositasdanberatjenisaquadestpadasuhukamar,
350Cdan450C?
2.
Tentukanjugaviskositasdanberatjeniscairanlainnyapadasuhukamar,
350Cdan450C?
3.
Tabelkanhasilpengamatansaudarapadaberbagaisuhuuntukkeempatjeniscairan
yang diberikan.
JAWABAN
Catatan : Volume piknometer 5 ml
1.
Akuades
Beratakuades
:
-
Saat
280C = 5,87 gram
-
Saat
350C = 5,85 gram
-
Saat
450C = 5,76 gram
Makadiperolehmassajenis :
-
Saat
280C = 1,174 gr/ml
-
Saat
350C = 1,17 gr/ml
-
Saat
450C = 1,152
gr/ml
Sementaraviskositasdidapat :
-
Saat
280C = 6,03 x 10-3
-
Saat
350C = 5,93 x 10-3
-
Saat
450C = 5,87 x 10-3
2.
Etilasetat
Beratetilasetat
:
-
Saat
280C = 4,77 gram
-
Saat
350C = 4,75 gram
-
Saat
450C = 4,45 gram
Makadiperolehmassajenis :
-
Saat
280C = 0,954
gr/ml
-
Saat
350C = 0,951
gr/ml
-
Saat
450C = 0,89 gr/ml
Sementaraviskositasdidapat :
-
Saat
280C = 2,37 x 10-3
-
Saat
350C = 2,32 x 10-3
-
Saat
450C = 2,29 x 10-3
3.
Etanol
Beratetanol
:
-
Saat
280C = 4,27 gram
-
Saat
350C = 4,26 gram
-
Saat
450C = 4,21 gram
Makadiperolehmassajenis :
-
Saat
280C = 0,854
gr/ml
-
Saat
350C = 0,852
gr/ml
-
Saat
450C = 0,843
gr/ml
Sementaraviskositasdidapat :
-
Saat
280C = 5,11 x 10-3
-
Saat
350C = 5,08 x 10-3
-
Saat
450C = 4,97 x 10-3
4.
Air
kran
Beratairkran
:
-
Saat
280C = 5,36 gram
-
Saat
350C = 5,31 gram
-
Saat
450C = 5,29 gram
Makadiperolehmassajenis :
-
Saat
280C = 1,072
gr/ml
-
Saat
350C = 1,063
gr/ml
-
Saat
450C = 1,058
gr/ml
Sementaraviskositasdidapat :
-
Saat
280C = 5,52 x 10-3
-
Saat
350C = 3,58 x 10-3
-
Saat
450C = 3,38 x 10-3
Tabel 1.PerbandinganDensitasdanViskositasCairanpadaSuhu yang
Berbeda
JenisCairan
|
Suhu 28 oC
|
Suhu 35oC
|
Suhu 45oC
|
|||
ρ (gr/cm3)
|
![]()
(poise x 10-3)
|
ρ (gr/cm3)
|
![]()
(poise x 10-3)
|
ρ (gr/cm3)
|
![]()
(poise x 10-3)
|
|
Aquades
|
1,174
|
6,03
|
1,17
|
5,93
|
1,152
|
5,87
|
Etanol
|
0,854
|
5,11
|
0,852
|
5,08
|
0,843
|
4,97
|
EtilAsetat
|
0,954
|
2,37
|
0,951
|
2,32
|
0,89
|
2,29
|
Air kran
|
1,072
|
5,52
|
1,063
|
3,58
|
1,058
|
3.38
|
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus